DINAS KESEHATAN PROVINSI BENGKULU

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

Pos Pelayanan Terpadu (posyandu) merupakan wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat, dengan bimbingan dari petugas puskesmas, lintas sector, dan lembaga terkait lainya untuk menyelenggarakan lima program prioritas secara terpadu pada suatu tempat yang sama guna meningkatkan kemampuan masyarakat agar hidup sehat.
Meskipun posyandu bersumberdaya masyarakat, pemerintah tetap ikut andil terutama dalam hal penyediaan bantuan teknis dan kebijakan. Melalui posyandu diharapkan terjadinya peningkatan status gizi anak dan teridentifikasinya dengan cepat kasus kurang gizi pada anak dan kasus lain di beberapa provinsi Indonesia.

Berdasarkan hasil kunjungan ke posyandu, ternyata posyandu belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat sebagai tempat mengupayakan pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar dan peningkatan status gizi anak. Sebagai promotor kesehatan inilah tugas dan tanggungjawab kita agar kegiatan posyandu berjalan dengan semestinya.
Manfaat Posyandu Bagi Masyarakat.
 Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk.
 Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin A.
 Bayi memperoleh imunisasi lengkap.
 Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah (Fe) serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
 Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe).
 Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan ibu dan anak.
 Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke puskesmas.
 Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu, bayi, dan anak balita

Berdasararkan hasil survey yang saya laksanakan sebagai tenaga promotor fungsi dan kinerja posyandu secara umum masih belum menunjukkan hasil yang optimal. Terbukti masih banyak orang tua balita belum memanfaatkan pelayanan posyandu, selama ini orang tua enggan untuk mengikuti kegiatan posyandu di desanya, keengganan ini disebabkan beberapa alasan misalnya , posyandu tidak bisa menyembuhkan anak sakit, posyandu membuang waktu, saat anak di imunisasi anak akan demam, dan orang tua sendiri kurang mendapatkan informasi yang cukup tentang posyandu selama satu decade terahir terjadi penurunan cakupan kedatangan ibu yang membawa balitanya keposyandu.

Padahal kita tahu bahwa posyandu sangat banyak manfaatnya bagi para ibu, bayi dan balita.
Untuk menyikapi hal di atas saya sebagai promotor sangat menyayangkan hal ini terjadi di lingkungan masyarakat kita, ternyata di tahun 2018 masih ada orang tua balita yang tidak mau datang keposyandu, langkah yang saya lakukakan untuk menyikapi hal ini adalah ,
1. Mengkondisikan lingkungan posyandu yang nyaman
2. Menginformasikan pentingnya kegiatan posyandu manfaat dan tujuan posyandu
3. Mengadvokasi para kader, perangkat desa, agar posyandu di desa mereka terasa menggairahkan
4. Memberikan reward kepada ibu balita yang rajin datang keposyandu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *